My Experience..

20 November 2017

Tugas Softskill

Untuk mata kuliah softskill ini, kelas kami harus membuat suatu proyek yang dikerjakan per kelompok, bisa berupa aplikasi atau game yang dapat mendidik anak SD dibawah 10 tahun. Awalnya kami sulit untuk menemukan konsep yang diinginkan. Setelah berdiskusi akhirnya kami memutuskan untuk membuat Memory Game. Dimana terdapat beberapa kartu yang  bergambar tokoh kartun anak-anak, kemudian setelah 5 detik, kartu tersebut ditutup dan pengguna aplikasi harus memilih 2 kartu yang bergambar sama. Kemudian permainan kedua adalah Spot The Difference, dimana pengguna game harus mencari 5 perbedaan dari 2 gambar.

Awalnya kami sangat sulit mencari waktu untuk membahas proyek ini, karena adanya jadwal kuliah yang padat, ditambah tugas-tugas lain. Saat pertemuan kedua softskill, kami harus sudah menjelaskan konsep apa yang ingin di usung.  Kami memilih game berbasis desktop, dengan bahasa pemrograman java. Namun akhirnya kami memilih bahasa pemrograman Delphi karena mudah untuk dimengerti. Banyak kesulitan yang dihadapi karena kami sadar masih kurang dalam pengetahuan bagaimana membuat game. Hanya ada beberapa anggota yang cukup menguasai, untuk dapat memenuhi tugas ini, saya sendiri berusaha untuk mencari sumber-sumber yang bisa menjadi acuan membuat Memory game ini.

Menjelang pertemuan ketiga softskill, Saya dan teman-teman memutuskan melakukan kerja kelompok sesudah jadwal kuliah, kami kerja kelompok di Mc Donald Kelapa Dua. Saya banyak mengalami kendala karena anggota kelompok saya tidak banyak yang menguasai programming, namun mereka memiliki niat untuk membantu dan belajar.
Hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami harus mempresentasikan pekerjaan kami. Sayangnya dosen softskill mengatakan bahwa hanya sebagian kelompok yang akan maju. Saya sangat ingin untuk maju hari itu juga, supaya dapat segera menyelesaikan tugas, namun kelompok lain yang tampil presentasi. Sementara kelompok yang belum maju akan maju setelah UTS selesai. Termasuk kelompok saya.

Pengennya bisa maju hari itu juga, soalnya setelah UTS, waktunya untuk liburan akhir tahun. Jadinya sangat memalaskan. tapi melihat dari perkembangan kelompok lain saya berpikir ada untungnya kami maju nanti, karena kami lebih bisa mempersiapkan project kami dengan lebih matang.

Dan setelah di rundingkan, kami memutuskan untuk fokus pada 1 game yaitu hanya memory game. Saya pikir dengan adanya tugas ini kita lebih terlatih untuk skill programming, kerja tim, dan mengembangkan kreatifitas. Dan paling utama untuk mempersiapkan diri membuat proyek seperti di dunia kerja nanti. Itu saja pengalaman yang bisa saya ceritakan, walaupun banyak kesulitan tapi kita kerja bersama dan saling membantu sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah dan penemu alat musik tradisional

Mengapa memilih jurusan Teknik Informatika

Teknologi dan Pemberantasan Kemiskinan